Sabtu, 06 Agustus 2011

Belajar Phrase dalam Bahasa Inggris

Mari belajar phrase dalam bahasa Inggris
Bagi teman-teman bahasa Inggris yang mau belajar phrase dibawah ini akan dibahas sekelumit tentang phrase dalam bahasa Inggris.

Definition of Phrase
Phrase is a syntactic structure that consists of more than one word but lacks the subject-predicate organization of a clause. (Atau simpelnya gini: phrase adalah kata yang bermakna dan tidak berpola subject verb).
Kinds of Phrase
1.    Noun Phrase
Noun phrase ( NP) adalah phrase yang head/intinya ada pada noun.
w.o : M     H
                 H       M
         M     H      M
a)    Noun + Noun
Example : Police office
b)   Adjective + Noun
Example : Beautiful girl
c)    Gerund + Noun
Example : Studying English
d)   Article + Noun
Example : The book

2.    Adjective Phrase
Adjective phrase ( AP) adalah phrase yang head/intinya ada pada adjective.
w.o : M    H                very handsome          (khusus adverb of degree)
         H     M               handsome enough      (khusus adverb enough)

3.    Adverbial Phrase
Adverbial phrase ( AVP) adalah phrase yang head/intinya ada pada adverb.
w.o : M    H                very seldom     M----- adverb of degree
         H    M                slowly enough

4.    Prepositional Phrase (Pp)
Prepositional Phrase (Pp) adalah phrase yang berpola preposition + object of preposition
w.o : prep + object of preposition (N, Pron, Np)
e.g : N………  in class
       Pron…….by her
       Np……… in white house

5.    Verb Phrase
Verb Phrase (VP) is built around a verb and the latter can be in the present or past tense. The VP can also include optional material that explains when, where, why, and how the action or state that the verb describes took place. (simpelnya gini: VP adalah phrase yang berpola Verb auxiliary + Verb ordinary).
Example:
Ø Gijsbert washed the dishes and Mariken did so as well.

6.    Gerun Phrase (Gp)
GP adalah phrase yang intinya ada pada gerund.  (gerund ing form as noun)
Example:
Ø Making my mother happy is my purpose.
Ø Would you mind helping me to to this duty?

7.    Exclamatory Phrase (EP)
EP adalah phrase yang berfungsi sebagai luapan emosi. ciri-cirinya terdapat exclamatory word (what, how)
Example:
   Ø I’ve just done a very difficult 
                 What difficult exercise I’ve just done.
   Ø Oky will be screaming so laudly.
     How laudly Oky will be screaming

8.    To infinitive Phrase (IP)
a)    To infinitive phrase
The to infinitive is a form of the verb that comes after the word to and acts as a noun, adjective, or adverb. An infinitive phrase contains modifiers that together act as a single part of speech. (simpelnya gini: phrase yang intinya ada pada invinitif)
Ø The honorees did not want to attend the banquet in the evening.
Ø The infinitive phrase is “to attend the banquet in the evening.”
b)   Bare infinitive phrase
              w.o :        Vt     O
                             Vi      adv
                             Lv     Cs
              Function : in sentence    - Complemen object after causative verb
             Example:
Ø We let abdul run in the yard.
Ø Hana has Hani climb the tree.

9.    Participle Phrase
a)    Present Particile Phrase
              w.o :        Vt     O
                             Vi      adv
                             Lv     Cs
             Function:
In phrase   Np-post Modifier
In sentence       (1) Co (complement object)
                         (2) adverb
Example:
Ø  Waching television, Rani cries.
b)   Past Participle Phrase
               w.o :       Vt     O
                              Vi      adv
                              Lv     Cs
Function:      in phrase    - Np   - post modifier
                                 in sentence-----(1) Co (complement object)
                                   ----- (2) adverb
Example:
  John has his cloth washed by Prety.

References:
Geoffrey Leech and Jan Svartvik, A Communicative Grammar of English, United State: Longman, 1975.
Marcella Frank, Modern English; A Practical Reference Guide, United State: Prentice-Hall, Inc., 1972.
Laurie Rozakis, English Grammar for the Utterly Confused, New York: McGraw Hill, 2003.

Semoga bermanfaat

Jumat, 05 Agustus 2011

Perbandingan Antara Ilmu dan Harta

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

        Sobat-sobat,, kenapa manusia itu perlu menuntut ilmu? jangan hanya uang dan uang yang selalu dicari. Banyak orang berharta tapi mengabaikan ilmu. Bahkan yang lebih disayangkan anak-anak mereka putus ditengah jalan. Padahal ilmu berguna untuk kebutuhan dunia dan akhirat.
        Ibnul-Qayyim Rahimahkumullah telah mengadakan suatu perbandingan antara ilmu dan harta, yang baik untuk dipa­parkan di sini. Dia telah melebihkan ilmu atas harta yang ditinjau dari beberapa segi. Yang terpenting adalah:
  • Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan para raja dan orang-orang kaya.
  • Ilmu menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta men­jaga hartanya.
  • Ilmu bertambah dengan didermakan dan diajarkan kepada orang lain. Sedangkan harta akan hilang percuma dengan dibelanjakan kecuali shadaqah.
  • Ilmu senantiasa menemani pemiliknya hingga di kuburnya. Sedangkan harta akan memisahkan diri dari pemiliknya sesudah kematiannya, kecuali shadaqah jariyah.
  • Ilmu mengendalikan harta. Maka ilmu adalah penguasa, sedangkan harta adalah yang diperintah.
  • Harta bisa diperoleh baik oleh orang yang baik maupun durhaka, muslim maupun kafir. sedangkan ilmu yang bermanfaat tak bisa dicapai kecuali oleh orang mukmin.
  • Para raja dan yang lainnya membutuhkan orang yang berilmu. Sedangkan kaum miskin dan orang-orang yang butuh memerlukan pemilik harta.
  • Pemilik harta bisa saja menjadi miskin lagi fakir antara malam dan siang hari. Sedangkan ilmu tak perlu dikhawatirkan kemusnahannya, kecuali pemiliknya menyia-nyiakan.
  • Harta kadangkala menjadi sebab kebinasaan pemiliknya. Berapa banyak orang kaya diculik karena harta mereka. Sedangkan dalam ilmu adalah kehidupan bagi pemiliknya, meskipun sesudah wafatnya.
  • Kebahagian karena ilmu bersifat abadi. Sedang kebahagian karena harta bersifat sementara, yang suatu saat bisa lenyap.
  • Orang yang berilmu, kadar dan nilainya ada pada dirinya. Sedangkan orang kaya nilainya ada pada hartanya.
  • Orang kaya, dengan hartanya mengajak manusia untuk mengejar dunia. Sedangkan orang yang berilmu mengajak manusia dengan ilmunya kepada akhirat.

Maka perhatikanlah, wahai orang yang telah disadarkan Allah dari kebodohan. Dua jalan, mana yang anda pilih???

Perkawinan Tenses

Ayo belajar tenses…….!!!!
Sobat-sobat,, ternyata belajar tenses itu tidak sulit lho… dulu saya berpikiran kalau belajar tenses itu susah banget. Eh, ternyata tidak.
Kali ini S.F. akan share bagaimana cara memahami sekaligus menghafal 16 tenses?? Bukan cuma hewan atau tumbuh-tumbuhan aja lho yang bisa dikawinkan. Tenses juga bisa dikawinkan.

Begini caranya:
Belajar 16 tenses tidak perlu dihafal. Tapi ada cara khusus jika sobat pengen menguasai tenses. Kuncinya adalah sobat menguasai tenses dasar. Mari kita mulai belajar!!!

TENSES
Tenses adalah bentuk kata kerja yang menyatakan waktu terjadinya peristiwa.
Komponen Tenses
1.   Time (waktu)
1)   Present (sekarang) -------Pr = ai/bi
(ai: additional invinitive/V1+s/es) sedangkan (bi: bare invinitive/kata kerja murni/V1)
2)   Past (lampau)--------------Ps = Pt
3)   Future (akan datang)
-          Present Future-------F    = will/shall+bi
-          Past Future----------Ps.F = would/should+bi
2.   Even (kejadian)
1)   Simple----------S = 0
2)   Continuous----C  = be+Pres.Pt
3)   Perfect----------Pf = have+PP
4)   Perfect Continuous—Pf.C = have/has+been+Pres.Pt

Ket:
ai/bi      = V1/bentuk pertama
Pt          = V2/Past
PP         = V3/Past Participle
Pres.Pt = V1+ing/Present Participle

Contoh:
Rumus Future Perfect (F.Pf)
F                                  Pf
will/shall+bi          have/has+PP
              (Pr)
   will/shall+have+PP adalah rumus Future Perfect

kenapa menghasilkan have??
Caranya adalah bagian paling akhir dari tenses 1 (F) yaitu bi yang merubah bagian awal dari tenses 2 (Pf) yaitu have. Jadi kuncinya ada pada pada tenses 1. Apakah berbentuk past atau present. Pada kasus di atas berbentuk present. Sehingga yang dihasilkan juga berbentuk present. Jika seandainya tenses 1 berbentuk past maka yang dihasilkan juga akan past. Perhatikan contoh dibawah ini:

Rumus Past Perfect (Ps.Pf)
       Ps             Pf
       Pt          have/has+PP
    (past)
               had+PP adalah rumus Past Perfect.

Untuk lebih jelasnya dibawah ini hasil perkawinan tenses
              Even
Time
S
(0)
C
(be+Pres.Pt)
Pf
(have+PP)
Pf.C
(have/has+been+Pres.Pt)
Pr
(ai/bi)
ai/bi
am/is/are+ Prest.Pt
have/has+ PP
have/has+ been+ Pr.Pt
Ps
(Pt)
Pt
was/were+ Prest.Pt
had+PP
had+ been+ Pr.Pt
F
(will/shall+bi)
will/shall+bi
will/shall+be+ Prest.Pt
will/shall+ have+PP
will/shall+ have been+ Pr.Pt
Ps.F
(would/should+bi)
would/should+bi
would/should+ be+Pres.Pt
would/should+have+ PP
would/should+ have been+ Pr.Pt

Selamat belajar dan selamat mencoba.
Semoga bermanfaat buat sobat-sobat semua…